Kamis, 28 April 2011

columna vertebra


COLUMNA VERTEBRA

1.1  Tulang Pembentuk Columna Vertebra dan Bagian-bagiannya
Culumna vertebra menyangga berat tubuh manusia dalam posisi tegak yang secara mekanik sebenranya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh tetap tegak dan melindungi medulla spinalis, cplumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan diskus  fibrokartilago intervertebral.
Tulang belakang ( spine ) terdiri dari 33 tulang dan 24 tulang yang membentuk columna yaitu 7 tulang vertebra  servikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, dan 5 tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum dan 3 sampai 5 tulang koksigeal yang menyatu dengan tulang coccygeus.
Fungsi tulang belakang dibagi atas dua segmen yaitu segmen anterior dan segmen posterior. Segmen anterior berfungsi sebagai penahaan berat badan dan meredam gerakan, yang terdiri dari corpus vertebra yang dihubungkan satu sama lain oleh discus intervrtebralis dan dikuat oleh beberapa ligamen. Dan segmen posterior berfungsi sebagai pelindung organ dan penentu arah gerakan segmen ini terdiri dari arcus vertebra, processus trenverses, processus spinosus, facet sendi superior dan inferior dan beberapa ligamen.
Beberapa bagian tulang tubuh manusia, columna vertebra terdiri dari beberapa bagian yaitu :



1
1.       Vertebra servikalis
Vertebra srvikalis terbentuk dari 7 ruas tulang vertebra, vertebra sevikalis pertama dan kedua dimodifikasikan untuk menyangga dan menggerakan kepala. Columna vertebra memiliki hubungan dan saling terkait antara temporamendibular jont, shoulder kompeks, dan upper thorakal dengan upper costa. Corpus dari vertebra yang paling atas adalah Atlas dan yang menyatu dengan vertebra dibawah adalan Aksis.



 




















2
2.      Vertebra torakalis
Vertebra torakalis terbentuk dari 12 ruas tulang vertebra, memiliki processus spina panjang yang melengkung kebawah dan processus transverses panjang dengan facet untuk tuberculum kosta. Vertebra torakalis merupakan merupakan regio columna vertebralis yang paling stabil dengan limitasi gerak lebih dominan karena stabilisasi rongga torax.






3

3.      Vertebra lumbalis
Verterbra lumbalis terbentuk dari 5 ruas tulang vertebra, merupakan vertebra terpanjang dan terkuat.
Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang kecil.


 













4
4.      Vertebra Sakralis
Dimana sacrum adalah tulang triangular. Bagian dasar tulang ini beratikulasi dengan vertebra lumbal kelima. Terdapat 5 tulang dibagian ini ( S1-S5 ). Tulang-tulang bergabung dan tidak memiliki celah atau diskusi intervertebra atau sama lainnya.

ossacrum








5
1.2  Ligamen
Untuk memperkuat dan menunjang  tugas vertebra atau tulang belakang  dalam menyangga berat badan, maka tulang belakang di perkuat  ligamen-ligamen , antara lain :
  1. Ligament Intersegmental ( menghubungkan seluruh panjang tulang belakang dari ujung ke ujung ) :
1.      Ligament Longitudinalis Anterior
2.      Ligament Longitudinalis Posterior
3.      Ligamnet praspinosum
2.      Ligament Intrasegmental ( Menghubungkan satu ruas tulang belakang ke ruas yang berdekatan )
1.      Ligamentum Intertransversum
2.      Ligamentum flavum
3.      Ligamentum Interspinosum
Ligamentum – ligamentum yang memperkuat hubungan di antara tulang occipitalis dengan vertebra CI dengan C2, dan ligamentum sacroilliaca di antara tulang sacrum dengan tulang pinggul





6
ligament vertebra


7
1.3   Otot
Otot-otot spine selain berfungsi sebagai pengerak dan berfungsi sebagai posis tubuh tetap tegak.
Pada bagian depan regio cervical terdapat otot-otot :
Ø  M. Rectus capitis anterior
Ø  M. Rectus capitis lateralis
Ø  M. Longus capitis
Ø  M. Longus colli
Ø  M. hyoideus
Pada bagian servikal terdapat otot-otot splenius capitis sebagai penggerak utama ekstensi leher dan bagian lateralis leher terdapat M. Stemocleidomastoideus, M .Levator scapula, M. Scalenus anterior-posterior-medius.
Pada regio abdominial terdapat otot-otot:
Ø  M. Rectus Abdominis
Ø  M. Obliques Eksternus dan Internus
Pada Regio Thorachal dan Lumbalis terdapat oto-oto :
Ø  M. Sacospinalis
Ø  M. Semispinalis
Ø  M. Spinalis
Ø  M. Longisimus
Ø  M. Iliocostalis


8
Otot-otot Spinalis seperti :
Ø  M. Multifidus
Ø  M. Rotators
Ø  M. Interspinalis
Ø  M. Intertransversari
Pada Regiao bagian lumbal terdapat otot-otot yang dominan yaitu :
Ø  M. Quardratus Lumborum
Ø  M. Psoas Mayo



















9
1.4   Saraf
Saraf pada columna vertebra terdiri dari beberapa bagian diantaranya :
Ø  Saraf spina serviks  ( C1 sampai dengan C2 )
Ø  Saraf spina toraks  ( T1 sampai T12 )
Ø  Saraf spina lumbal ( L1 sampai dengan L5 )
Ø  Saraf spina sakral ( S1 sampai dengan S5 )
Jaringan saraf yang terbungkus dalam kolumna lumbal vertebra yang memanjang dari medula batang otak sampai kearea vertebra lumbal pertama disebut medula spinalis.
Fungsi mdula spinalis yaitu medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh, bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalu traktus asenden dan desenden.
Struktur utama medulla spinalis yaitu :
1.      Medulla spinalis meberbentuk selinder beronggaagak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervarias, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking, panjang rata-rata 42 cm.
2.      Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks, menandai sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.
3.      Tiga puluh satu pasang saraf spina keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral






10
4.      Korda berkhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua. Saraf spina l bagian bawah yang keluar sebelum ujung korda mengarah ke bawah disebut korda ekuina, muncul dari kolumna spinalis pada foramina intervertebral lumbal dan sacral yang tepat.
                                     a.      Konos medularis ( terminalis ) adalah ujung kaudal korda.
                                    b.      Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa pia meter yang melekat pada konus medularis sampai kekolumna vertebra.

5.      Meninges ( dura meter, araknoid, dan pia meter ) yang melapisi otak juga melapisi korda
6.      Fisura median anterior ( ventral ) dalam dan fisura posterior ( dorsal ) yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan membaginya menjadi bagian kanan dan kiri.

Saraf spinal tiga puluh satu pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radik dorsal ( posterior ) dan ventral ( anterior ). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion , dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal, semua saraf tersebut adalah gabungan ( motorik dan sensorik ) membawa informasi kekorda melalui neuron eferen dan meninggalkan korda melalui neoren eferen.
Ø  Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna vertebra tempat munculnya saraf tersebut
                                     a.      Saraf serviks ; delapan pasang. C1 sampai C2
                                    b.      Saraf toraks ; 12 pasang. T1 sampai T2
                                     c.      Saraf lumbal ; lima pasang. L1 sampai L5
                                    d.      Saraf servikal ; lima pasang. S1 sampai S5
                                     e.      Saraf koksiks  ; satu pasang

11
Ø  Devisi, setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebra, saraf kemudian bercabang menjadi empai devisi.
a.       Cabang meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinal melalui foramen sama yang digunakan saraf untuk keluar dan mempersarafi meningeas, pembuluh darah medulla spianalis,dan ligamen intervetebral.
b.      Ramus dorsal ( posterior ) terdiri dari serabut yang menyebar kearah posterior untuk mempersarafi otot dan kulit pada bagia belakang kepala, leher, dan pada trunskus di regia saraf spinal.
c.       Cabang ventral ( anterior ) trediri dari serabut yang mensuplai bagian anterior dan lateral pada trusnkus dan anggota gerak.
d.      Cabang visceral adalah bagian dari SSO. Cabang ini memilii ramus komonikans putih dan ramus komunikans abu-abu yang membentuk hubungan antara medulla spinalis dan ganglia pada trunkus simpatis SSO.
Ø  Pleksus adalah jaringan-jaringan serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal. Kecuali T1 dan T11, yang merupakan awl saraf interkostal.
a.       Pleksus serviks terbentuk dari ramus venteral keempat saraf serviks pertama – C1,C2,C3,C4 – dan sebagian C5, saraf ini menginervasikan otot leher, dan kulit kepala,leher,serta dada. Saraf terpenting yang berawal pada pleksus ini adalah saraf fenik, yang menginerfasi diafragma.
b.      Pleksus brakial terbentuk dari ramus ventral saraf serviks C5,C6,C7,C8 dan saraf toraks pertama T1, dengan melibatkan C4 dan T2. Saraf dari pleksus brakial mensuplai lengan atas dan memerapa otot pada leher dan bahu.

12
c.       Pleksus lumbal terbentuk dari ramus saraf lumbal L1,L2,L3,dan L4, dengan bantuan T12. Saraf dari pleksus ini menginervasi kulit dan otot dinding abdomen, paha dan genitalia eksternal, saraf terbesar adalah saraf femoral, yang mensuplai otot fleksor paha dan kulit pada paha anterior, regia panggul, dan tungkai bawah.
d.      Pleksus sacral trebentuk dari ramus venteral saraf sacral S1,S2, dan inervasi anggota gerak bawah, bokong dan regia perineal : saraf terbesar adalah saraf skiatik.
e.       Pleksus koksiks, terbentuk dari ramus venteral S5 dan saraf spinal koksiks, dengan kontribusi dan ramu S4. Pleksus ini merupakan awal saraf koksiks yang mensuplai regia koksiks.












13
TUGAS  ANATOMI
COLUMNA VERTEBRA
OLEH
STEPANUS GUNARDI
201003025

PRODI DIII FISIOTERAPI TINGKAT 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
          St.VINCENTIUS A PAULO SURABAYA 
2010 / 2011
Daftar pustaka
Sloane, Ethel . (2003), Anatomy and Physiologi : An Esay Learner , Jakarta : EGC.
Pearce, Evelyn C. (2008). Anatomi dan Fisisologi untuk aramedic. Jakarta; EGC
















14
Kata pengantar


Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang , pada akhirnya kami mampu menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun karya tulis ini kami buat untuk memenuhi tugas  yang diberikan dosen kepada kami dan sebagai pembelajaran , karya tulis ini memuat tentang “Columna vertebra” dan sengaja dipilih karna menarik untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan terhadap dunia pendidikan. kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam karya tulis ini oleh karena itu,  kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis  kami selanjutnya .
Semoga karya tulis ini membarikan wawasan dan mamfaat yang lebih luas kapada pembaca. Walaupun karya tulis ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Penulis  mohon saran dan kritiknya dari pembaca demi perbaikan karya tulis ini


Surabaya,3 januari 2011

Penulis



i
Dafta isi

Kata pengantar ……………………………………………………………………….. i
Daftar isi ……………………………………………………………………………...ii
Columna Vertebra …………………………………………………………………… 1
1.1. Tulang pembentuk columna vertebra dan bagian-bagiannya………….…........... 1
1.2. Ligamen…………………………………………………………………………. 6
1.3. Otot……………………………………………………………………………… 8
1.4. Saraf .……………………………………………………………………………10
Daftar pustaka  .…………………………………………………………………….. 14










ii

model2 komunikasi (makalah)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
DEFINISI DAN KONSEP DASAR KOMUNIKASI
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya akan membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh karena itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas.
Istilah komunikasi berasal perkataan communicare yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Selain itu juga dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku dimana-mana. Pada saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, di antaranya sebagai berikut.
(Taufik, 2007).
1.        Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya.
2.        Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu antara dua orang atau lebih dan lingkungannya, dapat melalui simbol, tanda, atau perilaku yang umum, biasanya terjadi dua arah.
3.        Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antar dua orang atau lebih.
4.        Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, simbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.
Jadi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi adalah untuk menimbulkan saling pengertian dan bukan saling persetujuan. Seseorang yang tidak setuju terhadap sesuatu hal, tetapi paham benar dengan apa yang telah disetujuinya tersebut dapat dikatakan mempunyai komunikasi yang baik pula.
1.2   RUMUSAN MASALAH
·         Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
·         Apakah sifat – sifat komunikasi ?
·         Bagaimanakah model – model komunikasi ?

1.3  TUJUAN DAN MAMFAAT
·         Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
·         Untuk mengetahui sifat – sifat komunikasi
·         Untuk mengetahui model – model komunikasi
















BAB II
PEMBAHASAN

            Unit dasar komunikasi terdiri dari seorang pengirim, seorang penerima dan sebuah pesan dalam sebuah konteks tertentu. Pengirim bermaksud mengirim sebuah pesan tertentu tetapi bias mengirim lebih banyak di luar kesadaran langsungnya. Pesan itu sendiri mungkin sejalan dengan maksud yang disadari atau mungkin agak bervariasi dengan maksud tersebut. Begitu pula penerima bisa menangkap apa yang dimaksudkan untuk dikirim tetapi seringkali juga menerima lebih banyak dari yang dimaksudkan, terutama komponen yang tidak disadari.
2.1  Model Komunikasi Menurut Sifatnya :

1.      Komunikasi satu arah
·        


 


Diagram sederhana ini menggambarkan komunikasi satu arah. Beberapa orang bersikap seakan – akan tidak perlu ada respon terhadap apa yang mereka komunikasikan, tetapi yang difokuskan disini adalah komunikasi dua arah dimana penerima pesan secara aktif terlibat di dalam proses sehingga setiap orang memodifikasi pesansesuai dengan respon orang lain. Meskipun demikian, komunikasi satu arahsangat sering terjadi, bahkan dalam situasi tatap muka antara petugas kesehatan dan pasien.
Menurut Bradley dan Edinberg (1990) memberikan alasan – alasan tentang mengapa petugas kesehatan menggunakan komunikasi satu arah meskipun mereka percaya pada komunikasi dua arah :
1.      Komunikator mengendalikan komunikasi satu arah.
2.      Komunikasi satu arah bisa lebih mudah terjadi sambil melakukan hal lain,misalnya membereskan tempat tidur.
3.      Komunikasi dua arah dapat menyita waktu dari aspek-aspek penting lain dari petugas kesehatan dan pasien.

2.      Komunikasi dua arah
·        


 




Menurut Menzies-Lyth (1960) mempelajari cara-cara di mana sistem sosial sebuah rumah sakit diatur sedemikian rupa untuk melindungi stafnya dari beban stress ada kecemasanyang terlalu besar yang diakibatkan oleh pekerjaan mereka. Ia memperhatikan bahwa salah satu dari cara – cara ini adalah memutus – mutus hubungan petugas kesehatan / pasien dengan membagi beban kerja total dari suatu ruangan ke dalam tugas –tugas kecil yang masing – masing ditugaskan ke petugas kesehatan yang berbeda. Akibatnya, petugas kesehatan mempunyai kontak yang terbatas dengan pasien. Dengan tambahan rangkaian umpan balik, diagram pertama sekarang menjadi dua arah

2.2  Model Komunikasi

1.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdJoUO2nZB-nVM4X7dj5R-fHQAW8eFZ9oEhWfUVkMvGlQoYTach_z2QEweT7dvpesl5LvQezvVf20oo53_H4YUOApGb2OjaNfvG3jOIjcUhnnbmHZ4DSrrL2WnM5be2wq661YyDjljK0Y/s320/Bagan+Proses+Komunikasi+-+Model+Shanon+dan+weaver.JPGModel Shanon dan weaver





Model Shanon dan weaver ini menyoroti penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatan dan mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (Transmitter) merubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan.
Dalam Model ini sumber informasi adalah otak,Transmitter nya adalah suara dan Receivernya adalah mekanisme pendengaran.Konsep terpenting dalam Model ini adalah Gangguan (Noise), seperti panggilan telepon, music,sirine atau pesta.

2.      Model Westley dan Maclean

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3swrmclk6YXxqlGOWInJEIe23R1WKIIdlU1dXbIAwoPS90BqnANJjRqXYyqp0zV83kFcoANKAc1QaaAzXHghcz9CYSFE5lJp9ANUKOT6ZA4wEk9xHpvo9yfpI5FsLFVdK_uX-5_g80tI/s320/Bagan+Proses+Komunikasi+4+-+Westley+dan+Maclean.JPG

Tahun 1957 Bruce Westley dan Malcolm Maclean merumuskan suatu model, Model ini mencakup komunikasi pribadi dan komunikasi massa yang dipengaruhi oleh model Newcomb,selain itu juga oleh model Lasswell dan model Shannon dan Weaver. Dalam model ini terdapat peristiwa,gagasan,objek dan orang yang tidak terbatas (X1 hingga X00).Dalam model Westley dan Maclean ini terdapat 5 unsur, yaitu objek orientasi, pesan,sumber, penerima dan umpan balik. Sumber A menyoroti suatu objek atau peristiwa dalam lingkungan X dan menciptakan pesan mengenai hal itu (X) yang ia kirimkan kepada penerima (B). yang pada akhirnya penerima mengirimkan umpan balik kepada sumber (fBA).


3.      Bagan Model ABX Newcomb

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy516atA4XiVUuODeLv_4w0hwjuvuuShujdD40c8wAgd1ugDzfEOZblxnPiPW5rFHysj4GdmBaP6gRk3SB6Y7JDqyVHYiGmKIRVduPviRquIVFZ160av-NLOUVfqL-41MFAZfWdqBuIw8/s320/Bagan+Proses+Komunikasi+3+-+ABX+Newcomb.JPG

Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif
psikologi-sosial. Model simetri-Newcomb menggambarkan bahwa seseorang A,menyampaikan informasi kepada orang lain,B,
mengenai sesuatu,X,. Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X saling bergantung,ketiganya termasuk system yang terdiri dari 4 orientasi.
1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai objk yang    harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (Kepercayaan dan tatanan kognitif).
2. Orientasi A terhadap B dalam pengertian yang sama
3. Orientasi B terhadap X
4. Orientasi B terhadap A

Model ini mengisyaratkan bahwa setiap system apapun mungkin ditandai oleh keseimbangan kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam bagian manapun dari system tersebut akan menimbulkan ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara Psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan

4.      Bagan Model Schramm

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv540vhhn3kKahmAwMm-bSHbJwjc_TCXEA2QE6lMh0ekYcCgD66JaufcYPhgJ4XB2YN755EszjScCrw2_sM4CWXAQ3PzsBom7wqpInGxrRvpssrpwrLVLQHIHhwhM5CKqxJPJ69_D_eMk/s320/Bagan+Proses+Komunikasi+2+-+Model+Scramm.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN-A_Wb133iNYYD7R3sd0z8e3WCTSsTpTmRv3IpytiQgg_PwpDZCmGm1lGoerJt3ZIePK13vOxQjq2TMj3nXI9dBqturDQhaWm92TL0tK7nm6GUxJJwLBOqqhZ9i6PI2Jg3h0uZuD2KDk/s320/Bagan+Proses+Komunikasi+2.1+Model+Scramm.JPG
Wilbur Schramm memulainya dengan model komunikasi manusia sederhana pada 1954, Model pertama mirip dengan model Shannon and Weaver. Dalam modelnya yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan,dan pada Model ketiga menganggap bahwa komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal.
Menurut Wilbur Schramm Komunikasi setidaknya membutuhkan 3 unsur,yaitu Sumber (Source), Pesan (Message), dan sasaran ( Destination ).
Menurut Schramm pula, model ketiganya, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder dan decoder.yang konstan menyandi balik terhadap tanda-tanda lingkungan. Misalnya jika anda mendengar teriakan “Api!” maka mungkin anda segera berteriak “Tolong!”.Namun menurut Schramm juga umpan balik bisa berasal dari pesan kita sendiri,issal kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki.

5.      Model S – R


Model stimulus–respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik.
Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi
. Contoh : Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apa liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia.








6. Model Aristoteles atau Model Retoris

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE8Tt8lFm92Kd7FMPAUysv7UFaLt4cRF7FyuhhOY9Tnms6GTDUNKU2XXgBAO7bHLzC5Fz1EzeNdUeUEQHzbNA5QRlp3HOO1IcYzcFwsjli-u5RSPVVuMgZo_BT-717kFfRkTk9tyh8vcc/s400/aris.png
Pada saat Yunani sangat mengagungkan kemampuan berpidato, aristoteles muncul dengan teori retorisnya. Teori ini memaparkan bahwa komunikasi terjadi apabila seseorang mulai menyampaikan pembicaraannya pada khalayak pendengar. Maka dapat dikatakan Aristoteles menganggap ada setidaknya 3 unsur terpenting dalam komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan atau isi pembicaraan (messages) , pendengar (listener ).
Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang biasanya berpusat pada kekmampuan persuasi seorang pembicara yang dapat dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampainya, dengan tercapainya tiga hal diatas maka seseorang dapat diukur kemampuan persuasinya.
Kekurangan model ini terdapat pada asumsi bahwa komunikasi adalah sutu kegiatran terstruktur yang selalu disengaja, jadi pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa dibahas mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian, efek yang akan terjadi dan sebagainya. Kemudian, model ini tidak mebahas mengenai aspek nonverbal dalam persuasi yang mungkin saja terjadi dalam suatu komunikasi.
7.      Model Laswell 

Mengkritik metode yang diungkapkan oleh Aristoteles dan menekankan pengaruh pada khalayak, sehingga mengabaikan faktor tanggapan balik. Di sini Laswell melihat bahwa suatu proses komunikasi selau mepunbyai efek atau pengaruh. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau model Laswell ini banyak menstimuli riset komunikasi khussnya di bidang komunikasi massa dan komunikasi publik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhun9BdaOja22-22krkdTG1sCmgJ0vpsZC5znKyMdP09iJikezX4SHqnrfb3m2dW7-5kAPVWJXklZXwx9-3ZL2M2-QW2xAJcP0odhyphenhyphenWUF7leS1XQNx0Jw3c0gZWeHYqMEKMcOfUZggnF8c/s400/lasswell.jpg
Contohnya seperti komunikasi yang dilakukan oleh seorang penyiar radio. Komunikator (penyiar radio) menyampaikan pesannya lewat media massa radio kepada para pendengar dengan membawa pengaruh (efek) kepada pendengar.

8.       Model Gerbner
Model verbal Gerbner adalah :
1. Seseorang ( sumber, komunikator )
2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam suatu situasi
5. Melalui suatu alat
6. Untuk menyediakan materi
7. Dalam suatu bentuk
8. Dan konteks
9. Yang mengandung isi
10. Yang mempunyai suatu konsekuensi


9.      Model Berlo


Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor :
1. Keterampilan komunikasi
2. Sikap
3. Pengetahuan
4. Sistem sosial
5. Budaya

Salah satu kelebihan model ini adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian).

10.   Model Defleur



Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang,fungsi receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandibaliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.
Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.

11. Model Tubbs
Model ini menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi antar dua orang. Komunikasi pada model ini diasumsikan sebagai transaksi antara kedua pelaku komunikasi sebagai sumber merangkup sebagai sasaran dari sebuah pesan, kedua proses ini bersifat timbal balik. Tanpa kita sadari bila kita melakukan sebuah aktifitas komunikasi maka sebenarnya dalam proses mengamati lawan bicara dan memberikan respon tertentu terhadap apa yang dilakukan oleh lawan bicara.
Tubbs menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang berkesinambungan, komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa sementara di sebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara kedua pelaku komunikasi akan terjadi pengiriman dan penerimaan pesan secara terus menerus.
Bisa disimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris tidak memiliki struktur utuh karena setiap komunikasi yang terjadi merupakan sambungan dari komunikasi yang terjadi sebelumnya, dan sesutu yang dianggap akhir dari komunikasi merupakan awal dari terjalinnya komunikasi selanjutnya.
Selain itu Tubss juga menambahkan adanya dua macam gangguan yang bisa saja terjadi dalam proses komunikasi baik verbal maupun nonverbal, yang pertama adalah gangguan teknis dan yang kedua adalah gangguan sematik. Gangguan teknis dalam proses ini berupa gangguan yang menyebabkan sumber merasakan ada suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kesulitan mengucapkan atau kesalahan dalam mengucapkan suatu kata. Sedangkan gangguan sematik adalah kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa dikatakan gangguan sematik berupa “salah persepsi”.

12.  Model Gudykunst dan Kim

Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.


13.  Model Interaksional


Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.

14.  Model D. LawrenceKincaid dan Everett M. Rogers 

Mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan sibernetik. Dalam konteks komunikasi antar manusia, Kincaid mencoba berpijak pada konsep sibernetik dengan melihat komunikasi sebagai suatu proses yang meiliki kecenderungan bergerak kearah suatu titik temu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJLb4cIZG0KpzRLfj4akBIVWiZ31bQvSB7TN9SFqOKWbfT-hx_Q6pB_yVls3s5qQYXCorUTMyPyWGesa0obZhcq7traTF4DDmv9m6JxpiKmYMyCYf8FGjIr1yE616BZIJlAGeITYOSy48/s320/westley.png


Model komunikasi yang terlihat pada gambar di atas mencermikan sifat memusat yang terjadi dari pertukaran informasi yang melingkar (cyclical). Dalam proses komunikasi yang memusat, setiap pelaku berusaha menafsirkan dan memahami informasi yang diterimanya dengan sebaik-baiknya.
Contohnya tokoh A mengirim suatu pesan yang kemudian dipersepsikan oleh B. Reaksi B terhadap komunikasi itu dilanjutkan oleh sebagai informasi baru kepada A, lalu dikirim lagi kepada B dengan topik yang sama. B yang menerima informasi ini kemudian melanjutkan sampai keduanya mencapai kesamaan terhadap objek yang dibicarakan itu.


15.  Model Jason S Wrench 

Berpendapat bahwa sederhananya komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada para komunikan dan komunikan memberikan feedback yang kemudian direspon oleh komunikan, namun keduanya mempunyai posisi yang sama, komunikan bisa memberikan feedback begitupun dengan komunikator. Begitu pula dalam hal merespon feedback tadi.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdr_l-zW_H2cxL7FROLFmEociNJYN9v1LIU6_EZ-AbZIEBfpJexRuw6OlK1_W9ZhrMgGbqlyj9WkWg9TttQwLbpDVNuc1GsSW6YKfH6Lu0J4mrVezJsnc4Z6Vyox9A1IXbJACuIgDn36w/s320/800px-Transactional_comm_model.jpg

Contohnya adalah proses diskusi dimana peserta diskusi memberikan pertanyaan pada narasumber, narasumber merespon, namun bisa juga memberikan pertanyaan sehingga keduanya dianggap memiliki posisi yang sama dalam proses komunikasi.
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya. model komunikasi ada dua sifat,yaitu : Sifat satu arah dan dua arah.
Sifat satu arah menggambarkan Beberapa orang bersikap seakan – akan tidak perlu ada respon terhadap apa yang mereka komunikasikan.
Tetapi yang difokuskan disini adalah komunikasi dua arah dimana penerima pesan secara aktif terlibat di dalam proses sehingga setiap orang memodifikasi pesan sesuai dengan respon orang lain. Dengan tambahan rangkaian umpan balik, diagram pertama sekarang menjadi dua arah.
















DAFTAR PUSTAKA

Juliane, Taufik M (2010).Komunikasi Terapeutik dan konseling dalam praktik kebidanan.Jakarta : Salemba Medika
Mulyana, Deddy (2008). Ilmu Komunikasi. Bandung : Rosda
Roger B Ellis, Robert J Gates, Neil Kenworthy (1999). Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC