BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
DEFINISI DAN KONSEP DASAR KOMUNIKASI
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya akan membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh karena itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas.
Istilah komunikasi berasal perkataan communicare yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Selain itu juga dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku dimana-mana. Pada saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, di antaranya sebagai berikut.
(Taufik, 2007).
1. Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya.
2. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu antara dua orang atau lebih dan lingkungannya, dapat melalui simbol, tanda, atau perilaku yang umum, biasanya terjadi dua arah.
3. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antar dua orang atau lebih.
4. Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, simbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.
Jadi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi adalah untuk menimbulkan saling pengertian dan bukan saling persetujuan. Seseorang yang tidak setuju terhadap sesuatu hal, tetapi paham benar dengan apa yang telah disetujuinya tersebut dapat dikatakan mempunyai komunikasi yang baik pula.
1.2 RUMUSAN MASALAH
· Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
· Apakah sifat – sifat komunikasi ?
· Bagaimanakah model – model komunikasi ?
1.3 TUJUAN DAN MAMFAAT
· Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
· Untuk mengetahui sifat – sifat komunikasi
· Untuk mengetahui model – model komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
Unit dasar komunikasi terdiri dari seorang pengirim, seorang penerima dan sebuah pesan dalam sebuah konteks tertentu. Pengirim bermaksud mengirim sebuah pesan tertentu tetapi bias mengirim lebih banyak di luar kesadaran langsungnya. Pesan itu sendiri mungkin sejalan dengan maksud yang disadari atau mungkin agak bervariasi dengan maksud tersebut. Begitu pula penerima bisa menangkap apa yang dimaksudkan untuk dikirim tetapi seringkali juga menerima lebih banyak dari yang dimaksudkan, terutama komponen yang tidak disadari.
2.1 Model Komunikasi Menurut Sifatnya :
1. Komunikasi satu arah
·
Diagram sederhana ini menggambarkan komunikasi satu arah. Beberapa orang bersikap seakan – akan tidak perlu ada respon terhadap apa yang mereka komunikasikan, tetapi yang difokuskan disini adalah komunikasi dua arah dimana penerima pesan secara aktif terlibat di dalam proses sehingga setiap orang memodifikasi pesansesuai dengan respon orang lain. Meskipun demikian, komunikasi satu arahsangat sering terjadi, bahkan dalam situasi tatap muka antara petugas kesehatan dan pasien.
Menurut Bradley dan Edinberg (1990) memberikan alasan – alasan tentang mengapa petugas kesehatan menggunakan komunikasi satu arah meskipun mereka percaya pada komunikasi dua arah :
1. Komunikator mengendalikan komunikasi satu arah.
2. Komunikasi satu arah bisa lebih mudah terjadi sambil melakukan hal lain,misalnya membereskan tempat tidur.
3. Komunikasi dua arah dapat menyita waktu dari aspek-aspek penting lain dari petugas kesehatan dan pasien.
2. Komunikasi dua arah
·
Menurut Menzies-Lyth (1960) mempelajari cara-cara di mana sistem sosial sebuah rumah sakit diatur sedemikian rupa untuk melindungi stafnya dari beban stress ada kecemasanyang terlalu besar yang diakibatkan oleh pekerjaan mereka. Ia memperhatikan bahwa salah satu dari cara – cara ini adalah memutus – mutus hubungan petugas kesehatan / pasien dengan membagi beban kerja total dari suatu ruangan ke dalam tugas –tugas kecil yang masing – masing ditugaskan ke petugas kesehatan yang berbeda. Akibatnya, petugas kesehatan mempunyai kontak yang terbatas dengan pasien. Dengan tambahan rangkaian umpan balik, diagram pertama sekarang menjadi dua arah
2.2 Model Komunikasi
Model Shanon dan weaver ini menyoroti penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatan dan mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (Transmitter) merubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan.
Dalam Model ini sumber informasi adalah otak,Transmitter nya adalah suara dan Receivernya adalah mekanisme pendengaran.Konsep terpenting dalam Model ini adalah Gangguan (Noise), seperti panggilan telepon, music,sirine atau pesta.
2. Model Westley dan Maclean
Tahun 1957 Bruce Westley dan Malcolm Maclean merumuskan suatu model, Model ini mencakup komunikasi pribadi dan komunikasi massa yang dipengaruhi oleh model Newcomb,selain itu juga oleh model Lasswell dan model Shannon dan Weaver. Dalam model ini terdapat peristiwa,gagasan,objek dan orang yang tidak terbatas (X1 hingga X00).Dalam model Westley dan Maclean ini terdapat 5 unsur, yaitu objek orientasi, pesan,sumber, penerima dan umpan balik. Sumber A menyoroti suatu objek atau peristiwa dalam lingkungan X dan menciptakan pesan mengenai hal itu (X’) yang ia kirimkan kepada penerima (B). yang pada akhirnya penerima mengirimkan umpan balik kepada sumber (fBA).
3. Bagan Model ABX Newcomb
Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif
psikologi-sosial. Model simetri-Newcomb menggambarkan bahwa seseorang A,menyampaikan informasi kepada orang lain,B,
mengenai sesuatu,X,. Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X saling bergantung,ketiganya termasuk system yang terdiri dari 4 orientasi.
1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai objk yang harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (Kepercayaan dan tatanan kognitif).
2. Orientasi A terhadap B dalam pengertian yang sama
3. Orientasi B terhadap X
4. Orientasi B terhadap A
Model ini mengisyaratkan bahwa setiap system apapun mungkin ditandai oleh keseimbangan kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam bagian manapun dari system tersebut akan menimbulkan ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara Psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan
4. Bagan Model Schramm
Wilbur Schramm memulainya dengan model komunikasi manusia sederhana pada 1954, Model pertama mirip dengan model Shannon and Weaver. Dalam modelnya yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan,dan pada Model ketiga menganggap bahwa komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal.
Menurut Wilbur Schramm Komunikasi setidaknya membutuhkan 3 unsur,yaitu Sumber (Source), Pesan (Message), dan sasaran ( Destination ).
Menurut Schramm pula, model ketiganya, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder dan decoder.yang konstan menyandi balik terhadap tanda-tanda lingkungan. Misalnya jika anda mendengar teriakan “Api!” maka mungkin anda segera berteriak “Tolong!”.Namun menurut Schramm juga umpan balik bisa berasal dari pesan kita sendiri,issal kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki.
5. Model S – R
Model stimulus–respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik.
Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi. Contoh : Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apa liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia.
6. Model Aristoteles atau Model Retoris
Pada saat Yunani sangat mengagungkan kemampuan berpidato, aristoteles muncul dengan teori retorisnya. Teori ini memaparkan bahwa komunikasi terjadi apabila seseorang mulai menyampaikan pembicaraannya pada khalayak pendengar. Maka dapat dikatakan Aristoteles menganggap ada setidaknya 3 unsur terpenting dalam komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan atau isi pembicaraan (messages) , pendengar (listener ).
Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang biasanya berpusat pada kekmampuan persuasi seorang pembicara yang dapat dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampainya, dengan tercapainya tiga hal diatas maka seseorang dapat diukur kemampuan persuasinya.
Kekurangan model ini terdapat pada asumsi bahwa komunikasi adalah sutu kegiatran terstruktur yang selalu disengaja, jadi pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa dibahas mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian, efek yang akan terjadi dan sebagainya. Kemudian, model ini tidak mebahas mengenai aspek nonverbal dalam persuasi yang mungkin saja terjadi dalam suatu komunikasi.
7. Model Laswell
Mengkritik metode yang diungkapkan oleh Aristoteles dan menekankan pengaruh pada khalayak, sehingga mengabaikan faktor tanggapan balik. Di sini Laswell melihat bahwa suatu proses komunikasi selau mepunbyai efek atau pengaruh. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau model Laswell ini banyak menstimuli riset komunikasi khussnya di bidang komunikasi massa dan komunikasi publik.
Contohnya seperti komunikasi yang dilakukan oleh seorang penyiar radio. Komunikator (penyiar radio) menyampaikan pesannya lewat media massa radio kepada para pendengar dengan membawa pengaruh (efek) kepada pendengar.
8. Model Gerbner
Model verbal Gerbner adalah :
1. Seseorang ( sumber, komunikator )
2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam suatu situasi
5. Melalui suatu alat
6. Untuk menyediakan materi
7. Dalam suatu bentuk
8. Dan konteks
9. Yang mengandung isi
10. Yang mempunyai suatu konsekuensi
1. Seseorang ( sumber, komunikator )
2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam suatu situasi
5. Melalui suatu alat
6. Untuk menyediakan materi
7. Dalam suatu bentuk
8. Dan konteks
9. Yang mengandung isi
10. Yang mempunyai suatu konsekuensi
9. Model Berlo
Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor :
1. Keterampilan komunikasi
2. Sikap
3. Pengetahuan
4. Sistem sosial
5. Budaya
Salah satu kelebihan model ini adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian).
10. Model Defleur
Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang,fungsi receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandibaliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.
Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.
11. Model Tubbs
Model ini menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi antar dua orang. Komunikasi pada model ini diasumsikan sebagai transaksi antara kedua pelaku komunikasi sebagai sumber merangkup sebagai sasaran dari sebuah pesan, kedua proses ini bersifat timbal balik. Tanpa kita sadari bila kita melakukan sebuah aktifitas komunikasi maka sebenarnya dalam proses mengamati lawan bicara dan memberikan respon tertentu terhadap apa yang dilakukan oleh lawan bicara.
Tubbs menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang berkesinambungan, komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa sementara di sebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara kedua pelaku komunikasi akan terjadi pengiriman dan penerimaan pesan secara terus menerus.
Bisa disimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris tidak memiliki struktur utuh karena setiap komunikasi yang terjadi merupakan sambungan dari komunikasi yang terjadi sebelumnya, dan sesutu yang dianggap akhir dari komunikasi merupakan awal dari terjalinnya komunikasi selanjutnya.
Selain itu Tubss juga menambahkan adanya dua macam gangguan yang bisa saja terjadi dalam proses komunikasi baik verbal maupun nonverbal, yang pertama adalah gangguan teknis dan yang kedua adalah gangguan sematik. Gangguan teknis dalam proses ini berupa gangguan yang menyebabkan sumber merasakan ada suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kesulitan mengucapkan atau kesalahan dalam mengucapkan suatu kata. Sedangkan gangguan sematik adalah kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa dikatakan gangguan sematik berupa “salah persepsi”.
12. Model Gudykunst dan Kim
Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.
13. Model Interaksional
Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.
14. Model D. LawrenceKincaid dan Everett M. Rogers
Mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan sibernetik. Dalam konteks komunikasi antar manusia, Kincaid mencoba berpijak pada konsep sibernetik dengan melihat komunikasi sebagai suatu proses yang meiliki kecenderungan bergerak kearah suatu titik temu.
Model komunikasi yang terlihat pada gambar di atas mencermikan sifat memusat yang terjadi dari pertukaran informasi yang melingkar (cyclical). Dalam proses komunikasi yang memusat, setiap pelaku berusaha menafsirkan dan memahami informasi yang diterimanya dengan sebaik-baiknya.
Contohnya tokoh A mengirim suatu pesan yang kemudian dipersepsikan oleh B. Reaksi B terhadap komunikasi itu dilanjutkan oleh sebagai informasi baru kepada A, lalu dikirim lagi kepada B dengan topik yang sama. B yang menerima informasi ini kemudian melanjutkan sampai keduanya mencapai kesamaan terhadap objek yang dibicarakan itu.
15. Model Jason S Wrench
Berpendapat bahwa sederhananya komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada para komunikan dan komunikan memberikan feedback yang kemudian direspon oleh komunikan, namun keduanya mempunyai posisi yang sama, komunikan bisa memberikan feedback begitupun dengan komunikator. Begitu pula dalam hal merespon feedback tadi.
Contohnya adalah proses diskusi dimana peserta diskusi memberikan pertanyaan pada narasumber, narasumber merespon, namun bisa juga memberikan pertanyaan sehingga keduanya dianggap memiliki posisi yang sama dalam proses komunikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya. model komunikasi ada dua sifat,yaitu : Sifat satu arah dan dua arah.
Sifat satu arah menggambarkan Beberapa orang bersikap seakan – akan tidak perlu ada respon terhadap apa yang mereka komunikasikan.
Tetapi yang difokuskan disini adalah komunikasi dua arah dimana penerima pesan secara aktif terlibat di dalam proses sehingga setiap orang memodifikasi pesan sesuai dengan respon orang lain. Dengan tambahan rangkaian umpan balik, diagram pertama sekarang menjadi dua arah.
DAFTAR PUSTAKA
Juliane, Taufik M (2010).Komunikasi Terapeutik dan konseling dalam praktik kebidanan.Jakarta : Salemba Medika
Mulyana, Deddy (2008). Ilmu Komunikasi. Bandung : Rosda
Roger B Ellis, Robert J Gates, Neil Kenworthy (1999). Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
thanks to help my job!
BalasHapus